Ternyata Bengkulu, enggak cuma Bunga Rafflesia dan Bunga Bangkai saja atau malah kalian tahunya Bengkulu bagian dari Lampung? Kita bahas lain kali, ya' karena pembahasan kali ini mengenai Kesenian di Bengkulu. Belakangan ini (atau hanya saya yang baru tahu) kalau Bengkulu juga dikenal dengan alat musik tradisional yang bernama Dol atau Bengkulu Dol. Konon alat musik ini mempunyai sejarah yang cukup panjang. Salah satu sejarahnya adalah Tabot dan Dol yang katanya dibawa para pendatang dari Madras dan Bengal pada zaman kolonial Inggris.
Dol ini dibuat dari kayu atau bonggol kelapa yang mempunyai struktur ringan dan kuat. Mengenai ukuran Dol sendiri cukup besar yaitu 70 cm hingga 125 yang tingginya 80 cm. Dol juga menggunakan alat pemukul, untuk ukurannya berdiameter 5 cm yang memiliki panjang sekitar 30 cm.
Dulunya, Dol ini dimainkan untuk beberapa acara penting seperti perayaan tabot (dari masyarakat Bengkulu hingga keturunan tabot). Yang memainkan Dol juga tidak boleh sembarangan, hanya keturunan tabot saja yang boleh memainkan alat musik ini. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dol sudah boleh dimainkan oleh siapa saja dan di berbagai acara khusus karena sudah dianggap sebagai warisan budaya.
Dol dimainkan dengan 3 (tiga) teknik, diantaranya:
- Teknik Tamatam,
Dimainkan dengan irama cepat dan konstan yang melambangkan suasana hati senang.
- Teknik Suwari,
Dimainkan dengan tempo pukulan satu-satu yang menggambarkan sebuah perjalanan panjang.
- Teknik Suwena,
Dimainkan dengan tempo lambat yang cenderung dengan nuansa sedih.
Pindah dari Dol, sekarang beralih ke Tari Beruji Dol. Secara keseluruhan alar musiknya menggunakan Dol seperti yang telah dijabarkan pada alinea sebelumnya.
Kesenian Beruji Dol ini memadukan gerak tari dengan ketangkasan bermain dol. Tari beruji dol ini dimainkan oleh 5-8 orang perempuan. Para penarinya menggunakan pakaian adat Bengkulu yang kini sudah dimodifikasi dan dilengkapi dengan kain songket berwarna cerah di bagian bawah.
Banyak sekali yang menarik dari Kota Bengkulu ini, baik seni budaya, wisata, dan kulinernya. Jalan-jalan keliling Sumatera tidak lengkap kalau tidak mengunjungi Bengkulu apalagi menikmati pantai Panjang sambil minum degan. Jadi, kapan hendak ke Bengkulu?
Di atas pesawat,
02 September 2019
Kesayangan Kamu.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan baik dan sopan kalau mau jadi kesayangan aku :) JANGAN PAKAI AKTIF LINK YA!
Jika ingin kasih sayang berlebih bisa ke benbenavita @ gmail . com